Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya

8:23 AM

Materi 2. Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya

a. Pertumbuhan penduduk di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu :

faktor demografi dan non demografi.

ÿ Faktor demografi meliputi tiga hal pokok yaitu :

a) Kelahiran (Natalitas): Pertambahan jumlah anak/kelahiran baru pada periode tertentu.

b) Migrasi : Perpindahan penduduk dari suatu wilayah lain, baik melewati batas negara maupun batas administrasi wilayah dalam suatu negara dengan tujuan menetap.

c) Kematian (Mortalitas) : Pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.

ÿ Faktor non demografi yaitu : kesehatan dan pendidikan

b. Angka kelahiran dan kematian

ÿ Angka kelahiran kasar yaitu angka kelahiran yang menunjukkan jumlah per seribu penduduk dalam suatu periode tertentu. CBR = Crude Birth Rate

Rumus :

Ket :

CBR = Angka kelahiran kasar

B = Jml kelahiran setahun

P = Jumlah penduduk

k = konstanta (1.000)

Angka kelahiran kasar dapat digolongkan menjadi 3 yakni :

1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30.

2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40.

3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.

ÿ Angka kelahiran khusus umur yaitu rata-rata banyak bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam jangka waktu setahun. ASBR = Age Specific Birth Rate.

Rumus :

Keterangan :

ASBR = Angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu

B = Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu.

X = Kelompok wanita pada umur tertentu.

k = konstanta (1.000)

ÿ Angka kematian kasar yaitu rata-rata banyaknya orang yang meninggal dari tiap 1.000 orang penduduk dalam setahun. CDR = Crude Death Rate

Rumus :

Keterangan :

CDR = Angka kematian kasar

D = Jumlah kematian dalam setahun

P = Jumlah penduduk

k = konstanta (1.000)

Angka kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yakni :

1. Angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10

2. Angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10 – 20

3. Angka kematian tinggi, Jika angka kematian lebih dari 20

ÿ Angka kematian khusus umur yaitu rata-rata banyak orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. ASDR = Age Specific Death Rate. Biasanya angka ini sangat tinggi pada usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka jauh lebih rendah.

Rumus :

Keterangan :

ASDR = Angka kematian pada umur tertentu

D = Jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun

P = Jumlah penduduk umur tertentu

k = konstanta (1.000)

c. Faktor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran & kematian

ÿ Faktor-faktor pendorong kelahiran & kematian :

a) Kawin usia muda, ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.

b) Pandangan banyak anak banyak rezeki. Anak dianggap akan mendatangkan rezeki bagi keluarga ( anggapan lama )

c) Anak menjadi harapan bagi ortu sebagai pencari nafkah/ membantu orang tua.

d) Anak menjadi kebanggaan bagi orangtua karena dengan banyak anak ortu merasa lebih dihargai oleh masyarakat.

e) Anak laki-laki dianggap penerus keturunan, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang ingin terus mempunyai anak.

f) Kondisi kesehatan pasangan usia subur, misalnya kesehatan kandungan (rahim) wanita, jumlah sperma laki-laki serta kesehatan fisik masing-masing.

g) Usia perkawinan berada pada masa subur kemungkinan terjadinya fertilitas lebih besar.

h) Kesehatan ibu saat mengandung baik kesehatan fisik maupun mental (kejiwaan) sangat mempengaruhi kesehatan janin dan proses kelahiran.

ÿ Faktor-faktor penghambat kelahiran & kematian :

a) Keinginanan untuk mempunyai anak dalam jumlah kecil karena banyak anak dianggap menambah beban tanggungan ortu (anggapan baru).

b) Penundaan usia kawin sampai selesai pendidikan / mendapat pekerjaan.

c) Wanita merasa terbatas ruang geraknya bila memiliki banyak anak.

d) Undang-undang pokok perkawinan (UUPP No. I Tahun 1974) yang menentukan umur minimal untuk laki-laki 19 tahun & wanita 16 tahun.

e) Dilaksanakannya program keluarga berencana.

d. Kepadatan penduduk aritmik

adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2. Kepadatan penduduk ini biasanya digunakan untuk perhitungan kepadatan penduduk disuatu daerah / negara.

Rumus :

Sampai sekarang ini hampir tidak ditemukan kepadatan penduduk yang merata disetiap daerah ataupun negara, demikian pula halnya dengan kepadatan penduduk Indonesia.

Kepadatan penduduk tertinggi/terendah di Indonesia yang diperoleh dari data sensus pada tahun 1990 s/d 2003 DKI Jakarta yang menempati posisi penduduk tertinggi dan yang terendah berada di Papua.

Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, kepadatan penduduk Indonesia menempati urutan kelima walaupun dari segi jumlah penduduk, Indonesia merupakan terbesar di ASEAN. Kepadatan penduduk tertinggi di ASEAN adalah Singapura sedangkan yang terendah terdapat di Laos.

e. Struktur penduduk

adalah penggolongan penduduk menurut ciri tertentu. Penggolongan yang sering dilakukan adalah penggolongan menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan & tempat tinggal.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a) Bentuk limas, menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa, jumlah penduduk bertambah dengan cepat. Contohnya : Indonesia, Filipina, Myanmar & Mesir.

b) Bentuk Granat, menunjukkan jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa. Pertambahan penduduknya kecil sekali. Contohnya : Inggris, Denmark & Belanda.

c) Bentuk batu nisan, menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa, jumlah penduduk mengalami penurunan. Contohnya : Jerman, Rusia & Swedia.

Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk bentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan.

f. Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantunagan, serta mengartikan angka tersebut.

Rasio adalah perbandingan dua komponen yang dinyatakan dalam satuan tertentu. Rasio umumnya digunakan untuk menganalisis komposisi demografis dari kelompok penduduk dan bukan menganalisis peristiwa-peristiwa demografis

1. Rasio jenis kelamin : perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Rasio jenis kelamin (sekratio) dapat dihitung dengan rumus dibawah ini.

Keterangan :

SR = Sex Ratio (Rasio jenis kelamin)

a = jumlah laki-laki

b = jumlah perempuan

k = bilangan konstanta (100)

Apabila disuatu wilayah memiliki rasio jenis kelamin jauh dibawah 100 maka akan timbul berbagai masalah. Salah satu masalah itu adalah kekurangan tenaga laki-laki untuk melaksanakan pembangunan. Rasio jenis kelamin juga dapat dihitung berdasarkan kelompok umur. Disuatu wilayah yang sedang giat melaksanakan pembangunan, misalnya perluasan pabrik semen Nusantara di Cilacap, banyak memerlukan tenaga kerja laki-laki. Akibat kedatangan buruh laki-laki tersebut maka rasio jenis kelamin kelompok usia produktif lebih dari 100.

Perhitungan rasio jenis kelamin menurut kelompok umur dapat digunakan rumus berikut :

Keterangan :

Sri = Sex Ratio Rasio jenis kelamin kelompok umur / golongan umur i tahun

Mi = jumlah laki-laki golongan umur i tahun

Fi = jumlah perempuan golongan umur i tahun

k = bilangan konstanta (100)

Biasanya golongan umur 0-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, dan 15-19 tahun memiliki rasio jenis kelamin diatas 100.

2. Rasio Beban Ketergantungan (Dependency Ratio =DR) : Rasio beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk tidak produktif dan penduduk yang masih produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia yang mampu atau mempunyai penghasilan (pendapatan) untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kelompok penduduk usia produktif berumur antara 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non produktif atau tidak produktif adalah kelompok usia yang tidak mampu atau tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kelompok usia non produktif meliputi kelompok usia 0-14 tahun (kelompok penduduk yang belum produktif secara ekonomis) dan kelompok penduduk usia 65 tahun keatas (kelompok penduduk yang tidak produktif lagi). Rasio benda ketergantungan (DR) dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

Dimana:

DR = Dependency Ratio (Rasio beban ketergantungan)

P0-14 = jumlah penduduk usia 0-14 tahun

P15-64 = jumlah penduduk isia 15-64 tahun

P65 = jumlah penduduk usia 65 tahun keatas

K = bilangan konstanta (100)

g. Mengartikan Angka Usia Harapan Hidup

Angka harapan hidup pada suatu usia di definisikan rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai usia tertentu dalam situasi mortalitas (kematia) yang berlaku diling kungan mayarakat \. Anka harapan hidup yang sering digunakan adalah angka harapan hidup waktu lahir (expectationof life at birth) dan diyatakan dalam tahun. Angka harapan hidup penduduk di Negara berkembang bekisar pada kurang lebih 40 tahun dan 70 tahun pada Negara maju. Diperkirakan angka harapan hidup waktu lahir penduduk indonesia pada tahun 2003 adalah 68 tahun artinya penduduk yang dilahirkan sekitar 2000-an memiliki rata-rata harapan hidup selama 68 tahun. Perbedaan angka harapan hidup disebabkan oleh faktor perbedaan keadaan penduduk antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Salah satu faktor adalah kebijaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan. Hal yang juga berpengaruh adalah kesadarab masyarakat dalam membiasakan diri untuk hidup sehat. Peningkatan angka harapan hidup disebabkan oleh perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat.

h. Mendiskripsikan Berbagai Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya

Bila diamati dengan baik kamu akan mengetahui perkembangan jumlah penduduk dunia yang sangat atau biasa disebut ledakan penduduk

1. Dari tahun 1 masehi hingga 1000 jangka waktu 1000 jumlah penduduk meningkat 50 juta jiwa (dari 250 juta jiwa menjadi 300 juta jiwa)

2. Pada tahun 1000 hingga 1800(jangka waktu 800 tahun) jumlah penduduk dunia meningkat 600 juta jiwa ( dari 300 juta menjadi 900 juta jiwa )

3. pada tahun 1800 hingga 1900(jangka waktu 100 tahun) jumlah penduduk dunia meningkat 700 juta jiwa(dari 900 juta menjadi1,6 milyar jiwa)

4. Pada tahun 1900 hingga 2003(kurang lebih 103 tahun) jumlah penduduk dunia meningkat 4,7 milyar jiwa (dari 1,6 milyar menjadi 6,3 milyar jiwa)

Pertubuhan penduduk dunia yang cepat sangat mengkhawatirkan. Pertambahan penduduk seperti diatas sesuai dengan deret hitung atau geometrik (1,2,4,8,16,32,64,….)

Berikut ini upaya mengatasi dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi :

[ Meningkatkan produksi pangan sesuai dengan kebutuhan penduduk. Jumlah pangan harus menyesuaikan dengan pertambahan penduduk.

[ Memabfaatkan sumberdaya alam secara efisien dan melestarikan lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien memungkinkan penduduk memanfaatkan sumberdaya alam lebih lama sekalipun jumlah penduduk bertambah.

[ Melaksanakan program transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduk ke wilayah yang jarang penduduknya.

Upaya Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk

Salah satu langkah pentingnya adalah mengendalikan tingkat kelahiran. Berikut ini beberapa cara mengandalikan tingkat kelahiran.

¯ Melaksanakan program keluarga berencana (KB)

¯ Menganjurkan untuk menunda usia perkawinan sehingga dapat menghindari masalah kawin muda.

¯ Memasyarakatkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

¯ Meningakatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan KB sampai ke desa terpencil.

i. Menyajikan informasi kependudukan dalam bentuk peta, table & grafik

* Cara Menperoleh Informasi Kependudukan

Informasi kependudukan dapat diperoleh dengan tiga cara yaitu sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk.

1. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah suatu proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penilaian, analisis, dan penyajian data kependudukan disuatu wilayah pada periode waktu tertentu. Sensus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

a. Sensus de jure adalah sensus yang pelaksanaannya terhadap penduduk yang tercatat sebagai warga di suatu daerah pada saat sensus di lakukan

b. Sensus de facto adalah sensus yang di lakukan terhadap semua orang di suatu daerah pada saat sensus di laksanakan.

Kegunaan sensus penduduk :

v Untuk mengetahui jumlah penduduk

v Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

v Untuk mengetahui kepadatan penduduk

v Untuk mengetahui komposisi penduduk

v Untuk digunakan dalam perencanaan pembangunan

2. Survei penduduk (Penelitian penduduk) dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi keterbatasan data sensus penduduk.. Dalam survai penduduk yang dihitung hanya beberapa penduduk sebagai sample. Contoh survey penduduk antar sensus (supas) dan survey social ekonomi nasional (susenas).

3. Registrasi penduduk (Pencatatan Penduduk) adalah pencatatan peristiwa kependudukan di tiap-tiap daerah setiap waktu meliputi peristiwa kelahiran, kematian dan segala kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lajir sampai mati, misalnya : perkawinan, perceraian dan migrasi

* Penyajian informasi kependudukan

a. Penyajian Informasi Kependudukan dalam bentuk Peta

1. Peta kependudukan dengan symbol bertingkat (ordinal)

Simbol bertingkat adalah symbol yang menunjukan adanya tingkatan nilai data. Misalnya kelas-kelas kepadatan penduduk, kelas-kelas pertumbuhan penduduk, kelas-kelas jumlah penduduk

2. Peta kependudukan dengan symbol kuantitatif

Symbol kuantitatif adalah symbol yang mengambarkan data secara kualitatif dan kuantitatif.kepadatan penduduk pada tahun 2000 dan 2003 di Sulawesi.

3. Peta kependudukan dengan symbol pictorial

Symbol pictorial merupakan symbol yang menggambarkan data dalam bentuk sesungguhnya.

b. Penyajian Informasi Kependudukan dalam Bentuk Tabel

Penyajian data kedalam tabel lebih mudah dalam membuatnya dibandingkan peta dan grafik. Tabel bersifat informatifi dan mudah dipahami.

c. Penyajian informasi kependudukan melalui grafik

1) Grafik lingkaran (pie graph) adalah grafik yang berupa lingkaran dengan jari-jari lingkaran yang membagi lingkaran secara proporsional antara sudut lingkaran dan presentase data.

2) Grafik batang (bar graph) adalah grafik yang datanya diwakili oleh segi empat baik horizontal maupun vertical.

3) Grafik garis (line graph) adalah garis grafik yang datanya diwakili oleh garis atau titik-titik.

j. Mengidentivikasi jenis-jenis Migrasi dan Faktor Penyebabnya

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan menetap. Migrasi merupakan bentuk mobilitas yitu gerakan penduduk yang melintasi batas susatu wilayah dalam periode tertentu.

Berdasarkan tujuannya mobilitas terbagi atas dua macam yaitu mobilitas permanent & mobilitas non permanent. Mobilitas permanent dinamakan migrasi. Mobilitas non permanent dinamakan mobilitas sirkuler. Mobilitas sirkuler merupakan gerakan penduduk dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan tidak menetap.

Terdapat tiga macam mobilitas non permanent yaitu :

1. Mobilitas ulang-alik disebut juga komuter. Mobilitas seperti ini dapat kita lihat pada gerakan orang-orang yang pergi ke suatu tempat pada pagi hari dan pulang kembali pada sore harinya.

2. Mobilitas periodic adalah orang yang menginap dalam jangkau waktu tertentu secar teratu mereka kembali ke daerah asalnya.

3. Mobilitas musiman adalah penduduk yang menetap di daerah lain pada musim tertentu dan musim berikutnya orang-orang ini akan kembali ke daerah asalnya.

Macam-macam Migrasi

Berdasarkan wilayah yang dilaluinya, migrasi terdiri atas dua macam :

1. Migrasi internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Disebabkan oleh tujuan pendidikan, pekerjaan, kondisi peperangan di daerah asal, atau krisis ekonomi yang terjadi di Negara asal. Contonya adalah perpindahan penduduk Indonesia kanada.

2. Migrasi internal merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu wilayah ke wilayah lainnya tetapi masih dalam kesatuan Negara. Misalnya, perpindahan penduduk dari Yogyakarta ke Jakarta.

Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi

ª Di daerah asal :

Ø Terjadinya bencana

Ø Berkurangnya lapangan pekerjaan

Ø Terbatasnya fasilitas social

Ø Pelnggaran terhadap norma adat daerah asal

ª Di daerah tujuan :

Ø Memiliki fasilitas yang lebih baik

Ø Memiliki harapan untuk hidup lebih baik

Ø Lebih terjamin keamanannya

Ø Memiliki pilihan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih menjanjikan

ª Di perjalanan :

Ø Rintangan alam yang cukup sulit dilalui

Ø Factor keamanan menentukan terjaminnya perjalanan para migrant

Ø Sarana dan prasarana tranportasi yang memadai

Ø Factor politik misalnya ada larangan bagi penduduk suatu Negara untuk mengunjungi Negara tertentu

Ø Jarak yang ditempuh menuju daerah tujuan

ª Pribadi :

Ø Pengetahuan dan kesadaran seorang tentang keadaan daerah tujuan

Ø Ikatan bati dengan daerah asal

Ø Jumlah keluarga mepengaruhi seseorang dalam memutuskankepidahannya

Ø Perasaan tidak adil, dikucilkan, atau sebagai korban kejahatan didaerah asal

k. Menganalisis Dampak Positif dan negatifi Migrasi serta Usaha Penanggulangannya

1. Dampak migrasi terhadap daerah asal

§ Dampak positif migrasi terhadap daerah asal sebagai berikut :

Ø Mengurangi masalah pengangguran didaerah asal.

Ø Meningkatkan kesejahteraan melalui kiriman uang dari para migran.

Ø Memotifasi pembangunan daerah asal.

Ø Meningkatkan kualitas penduduk.

Ø Mengurangi kepadatan penduduk

§ Dampak negatif migrasi terhadap daerah asal sebagai berikut :

Ø Mengurangi tenaga kerja didaerah asal

Ø Mengurangi tenaga kerja potensial untuk membangun daerahnya

Ø Perilaku yang tidak sesuai dengan norma daerah asal

2. Dampak migrasi terhadap daerah tujuan

§ Dampak positif migrasi terhadap daerah tujuan sebagai berikut :

Ø Merangsang pengembangan daerah yang jarang penduduk

Ø Mengatasi kekurangan tenaga kerja

Ø Memperoleh keuntungan budaya dengan ditemukannya teknologi baru oleh para pendatang

§ Dampak negatif migrasi terhadap daerah tujuan sebagai berikut :

Ø Menimbulkan masalah pengangguran karena terlau banyaknya pendatang

Ø Banyaknya pendatang dapat merusak tata kota akibat munculnya daerah kumuh (slums area)

3. Upaya penanggulangan dampak negatif migrasi :

§ Meningkatkan pembangunan didaerah asal. Hal ini akan membuat penduduk tidak melakukan urbanisasi daerah tujuan, misalnya melalui peningkatan pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih beragam, serta melengkapi fasilitas umum di pedesaan.

§ Kebijaksanaan pintu tertutup bagi pendatang perlu diperhatikan apabila tidak ada pembangunan secara desentralisasi.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images